Jelajah Negeri: Mahakarya Borobudur dan Prambanan

Bismillahirrohmanirrohim...

Disclaimer: jalan jalannya sih udah lama, tapi baru kepingin nulis sekarang. wekekekek

Ini ketigakalinya saya ke Candi Borobudur,dan pertama kalinya saya pergi ke prambanan, seingat saya...

Perjalanan sekarang terasa (agak) berbeda karena saya membawa orang asing, dari negeri Samurai, Jepang. saya senang jika melihat reaksi orang asing terhadap kekayaan negeri ini. Rasanya bangga, Indonesia begitu membanggakan walaupun kondisi pejabatnya yah,,, agak mirip sama monyet di Ragunan (Monyetnya aja marah kali disamain ama pejabat)



Free day! setiap workcamp pastinya ada free day! seharian penuh bebas setelah pusing jadi relawan! jalan jalan ke Jogjakarta adalah pilihan terbaik karena disana surganya wisatawan.

Pagi pagi sekali kami sampai di candi Borobudur. Candi Budhha terbesar dan termegah di dunia. Dibangun pada tahun 800an masehi oleh wangsa Syailendra. memang harus pagi kami tiba disini. karena jika tidak maka panasnya bisa bikin kulit saya yang udah gosong tambah gosong.

Sekitar pukul 09.00 pagi rombongan kami tiba di Borobudur. setelah membayar tiket di loket turis interlokal, eh, internasional. Kalau kita masuk lewat pintu turis internasional pasti dapet minuman penyambutan. bisa milih, air teh atau kopi. juga kita dibekali air mineral untuk jalan jalan di dalam. tak lupa kami dipinjamkan sarung batik sebagai tanda kami adalah wisatawan Borobudur.

Dari kejauhan belum tampak rupa candi borobudur. karena candi Borobudur berbentuk "gempal" lebar sehingga baru terlihat jika sudah mendekat. meskipun saya sudah pernah datang ke borobudur namun saya tetap terperangah akan kemegahan Borobudur. betul kata teman saya, Ben, bahwa Borobudur merupakan lambang Show Off kekuatan sebuah kerajaan di masa lampau. dan betapa besarnya peradaban Indonesia di masa lampau.

Borobudur dari jauh
Teman teman saya dari Jepang segera berlarian dan berfoto di depan candi. suara khasnya itu lho. "sugeeeeeee..", "sugooooii" gak pernah lepas. hehehe.

sepanjang perjalanan tingkat bawah ben menjelaskan arti dari relief yang terpamang di dinding Borobudur. Relief yang menggambarkan perjalanan Hidup manusia. di tingkat ke tiga kami bisa melihat siluet merapi yang berdiri sangat gagah di kejauhan. waaah.. indah.

Di tingkat atas sayup sayup saya mendengar suara orang membaca mantra. Namu Amithofo Namu Amithofo... ternyata benar. kebetulan sekali kami bisa melihat rombongan Biksu Biksu Budha dan beberapa pengikut budha dari mancanegara sedang berdoa. ada yang bule juga!

Borobudur dari Puncak
kami akhirnya sampai pada puncak Borobudur. di puncak borobudur, alam sekitar borobudur terlihat jelas karena memang Borobudur didirikan di atas Bukit. Stupa besar dan patung patung budha duduk bersila mengitarinya. saya hanya bisa membayangkan bagaimana dahulu para raja datang dan beribadah disini. Besaaaaaaar sekali. teman teman Jepang saya karena dimarahi petugas gara gara duduk duduk di sekitar stupa malah sempet sempetnya menari "Soran Bushi", tarian nelayan dari jepang di puncak Borobudur. hahaha...

Siangnya setelah kami mampir di Kraton Jogjakarta Hadiningrat kami menuju candi Prambanan. Sebuah situs warisan dunia Unesco...

Sekitar pukul 13.30 Siang kami tiba di Candi Prambanan. Cuaca mendadak hujan sehingga kami berteduh sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. seperti biasa jika kita bersama turis Internasional, parti dapet fasilitas lebih daripada turis lokal. lumayan ngemil ngemil dikit di pintu loket Prambanan.

Berbeda dari Borobudur. Prambanan merupakan Candi Hindu termegah dan tertinggi di Asia Tenggara. didirikan pada abad ke 9 Masehi oleh Wangsa Sanjaya untuk menyaingi kemegahan candi Borobudur. Bangunannya megah menjulang dengan tinggi 47 Meter. dari kejauhan sudah nampak bangunan candi prambanan. teman jepang saya terlihat lebih terperangah melihat Prambanan ketimbang Borobudur. sayapun demikian karena dari kejauhan bangunannya terlihat sangat megah dan gagah.
 
Prambanan Dari Jauh


Sayup sayup terdengar gending jawa yang keluar dari speaker tersembunyi di sekitar candi. disini rombongan kami bertemu kembali dengan rombongan turis anak SMA jakarta yang seragamnya kaya anak TK (Warna warni). ketika saya melihat candi Siwa yang berdiri tegak menjulang saya terkagum kagum dan bergumam dalam hati, "jaman sekarang aja susah naekin kemuncak (stupa besar) segede gaban gitu ke atas. jaman dulu pake apa ya naekin begituan ke atas?"

Air hujan alhamdulillah memudahkan kami jalan jalan karena tanah di sekitar prambanan berpasir dan berdebu, jika cuaca panas debunya akan berterbangan kemana mana. hehehehe..
teman jepang saya masih setia dengan ungkapan kagum khasnya, "sugeeeee..." "sugooooooiii...". sambil terkadang mengangkat tangannya ke udara menandakan kekagumannya. hahaha...
"Sugoooooiiiiiii" hahaha


saya jadi teringat syair lagu gombloh yang cukup terkenal
"kuingat ibuku dongengkan cerita..
kisah tentang jaya, nusantara lama,
tentram karta raharja disana..."

betapa makmurnya kerajaan kerajaan di nusantara kala itu. tanahnya pasti mencurahkan berkah yang tiada habisnya. airnya pasti jernih. rakyatnya pasti sentosa. tanamannya pasti hijau subur, rajanya pasti adil bijaksana, hingga bisa mendirikan bangunan begitu indahnya seperti sekarang ini. yang membuat manusia modern seperti kami terpana akan kebesarannya.... kuharap Indonesia sekarangpun bisa demikian...

"damai saudaraku, suburlah bumiku..
kuingat ibuku, dongengkan cerita
kisah tentang jaya, nusantara lama
tentam karta raharja disana.."
(Gombloh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar